Jurnal merupakan resume gambaran sebuah penelitian ilmiah (baik science maupun sosial) yang telah berlangsung, atau ide penelitian yang sedang akan dilaksanakan. Bisa bersumber dari skripsi, tugas akhir, thesis, disertasi, PKM (Penelitian Kreativitas Mahasiswa) dan penelitian ilmiah lainnya baik dari lingkungan kampus maupun non-kampus. Jurnal seringkali dijadikan sebuah referensi dalam melakukan penelitian. Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai pedoman penulisan jurnal hasil penelitian yang diterbitkan oleh LIPI.
Sistematika Penulisan Jurnal :
- Judul
- Nama dan Alamat Penulis
- Abstrak dan Kata Kunci
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka/Landasan Teori
- Metode
- Hasil dan Pembahasan (termasuk Ilustrasi: gambar, tabel, grafik, foto, diagram, dan lain-lain)
- Kesimpulan
- Saran (opsional)
- Daftar Pustaka
- Ucapan Terima Kasih (opsional)
Judul
Untuk jurnal terakreditasi, penulisan menggunakan 2 bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Penulisan judul harus mengikuti syarat seperti berikut :
- Spesifik;
- Jelas;
- Ringkas;
- Informatif;
- Menggambarkan substansi atau isi dari tulisan;
- Menggugah rasa untuk membaca;
- Tidak perlu diawali dengan kata penelitian/analisis/ studi, kecuali kata tersebut merupakan pokok bahasan. Dimungkinkan ada judul utama diikuti dengan penjelasan judul (subjudul).
Nama dan Alamat Penulis
Berikut ini tata cara penulisan nama penulis :
- Ditampilkan dengan jelas;
- Lengkap tanpa menyebutkan gelar;
- Nama asli, bukan nama samaran;
- Penulisan nama tidak disingkat, bila penyingkatan nama maka harus mengikutikaidah dan konsisten.
- Nama penulis utama berada pada urutan paling depan.
Berikut ini tata cara penulisan alamat penulis :
- Alamat instansi/lembaga tempat penulis bekerja diman berkaitan erat dengan kompetensi, tanggung jawab, afiliasi, dan konsekuensi yuridis yang akan diemban oleh lembaga asal penulis;
- Dimungkinkan lebih dari satu, misal saat sabatikal di laboratorium dan alamat instansi lain, yang dicantumkan terlebih dahulu adalah alamat instansi dimana penelitian dilakukan.
- Penulis lebih dari satu orang :
- dengan alamat yang sama : pencantuman satu alamat telah dianggap cukup untuk mewakili alamat penulis lainnya.
- alamat yang berbeda: pencantuman alamat harus disebutkan semuanya.
- Untuk korespondensi dilengkapi alamat lengkap instansi, dan pos-el (e-mail), nomor telepon/fax instansi maupun penulis.
Abstrak
Untuk jurnal terakreditasi, penulisan abstrak menggunakan 2 bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Penulisan abstrak harus mengikuti syarat seperti berikut :
- Permasalahan pokok;
- Alasan apa penelitian/tinjauan, ulasan/review, dan kajian dilakukan;
- Bagaimana penelitian/ tinjauan, ulasan/review, dan kajian dilakukan, menggunakan metode apa;
- Pernyataan singkat apa yang telah dilakukan atau apa hasil dan prospeknya.
- Abstrak ditulis bukan dalam bentuk matematis, pertanyaan, dan dugaan;
- Abstrak ditulis menerus (1 paragraf, bukan paragraf-paragraf dan bukan “subheading”; tanpa acuan
- Tanpa footnote/kutipan pustaka;
- Tanpa singkatan/akronim;
- Periksakan Bhs Inggrisnya ke ahli English
- Bersifat mandiri (stand alone).
- Paling banyak memuat 200 kata dalam bahasa Inggris dan 250 kata dalam bahasa Indonesia atau yang ditentukan oleh editor.
Kata kunci :
- Merupakan kata/istilah yang paling menentukan/mempengaruhi/paling inti dalam KTI;
- Mengandung pengertian suatu konsep;
- Mengandung cukup informasi untuk indexing dan membantu dalam penelusuran.
- Dapat berupa kata tunggal dan kata majemuk dan terdiri antara 3–5 kata.
- Lazimnya dimulai dari yang paling umum dan penting dalam isi KTI.
- Abstrak dan kata kunci ditulis dalam bahasa Inggris dan Indonesia dengan tujuan agar hasil penelitian, tinjauan, ulasan, dan kajian perlu disebarluaskan baik pada cakupan nasional maupun internasional.
- Apabila KTI ditulis di luar bahasa Indonesia dan Inggris, maka penulisan abstrak dan kata kunci dalam bahasa Inggris harus tetap ada.
Pendahuluan
Latar Belakang :
- Menjelaskan fenomena antara lain: teknis/sosial/kultural aktual bermasalah yang penting untuk diteliti/ditinjau/diulas/dan dikaji serta alasan ilmiah atau merepresentasikan teori yang didukung acuan pustaka.
- Perlu ada review mengenai penelitian/tinjauan/ulasan/dan kajian terkait yang pernah dilakukan sendiri maupun orang lain dan menjelaskan perbedaan dengan penelitian yang sedang dijalankan.
Rumusan Masalah :
- Semua bidang ilmu (dalam penelitian) fenomena yang ada wajib dikaitkan dengan konsep ilmu pengetahuan.
- Permasalahan yang terjadi diidentifikasikan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Tujuan dan Manfaat :
- Berisi atau menggambarkan tujuan dan manfaat dari penelitian/tinjauan, ulasan/review, dan kajian yang akan diperoleh dan keterkaitannya dengan apa yang telah dilaporkan/diperoleh sebelumnya.
- Tujuan disampaikan secara spesifik.
Hipotesis
- Tidak semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis.
- Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian.
- Hipotesis dan operasionalisasi konsep mutlak diperlukan khususnya dalam penelitian kuantitatif.
Tinjauan Pustaka/ Landasan Teori
- Teori-teori yang mendukung atau yang relevan dengan kegiatan penelitian yang dilakukan.
- Penyajian scientific method atau landasan teori memerlukan acuan pustaka yang kuat, tajam dan mutakhir.
- Cara menyitir/mengutip pernyataan peneliti/penulis harus mengikuti ketentuan yang berlaku, yaitu sistem penomoran atau catatan perut (pengacuan berkurung).
- Tinjauan pustaka dibuat dengan mengemukakan hasil penelitian atau buku yang membahas subjek atau pendekatan teoritis yang sama sudah dilakukan orang lain atau penulis sendiri.
Metode Penelitian
- Didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu: rasional, empiris, dan sistematis dengan sasaran hasil penelitian dan yang mutakhir.
- Perlu acuan pustaka, apabila sudah pernah dipublikasikan sebelumnya, mencerminkan seberapa valid metode yang digunakan.
- Mengemukakan cara bagaimana peneliti menangani penelitiannya, mulai dari dimensi “pendekatan”, cara data dikumpulkan, dan cara menganalisis datanya.
- Harus jelas sehingga dapat diulang oleh pembaca (resep).
- Metode yang mengacu pada orang lain tidak perlu ditulis ulang, sebutkan sumbernya, kecuali kalau ada modifikasi, perlu dijelaskan modifikasinya
- Metode mencakup uraian dan penjelasan sebagai berikut:
– Penjelasan mengenai bahan dan peralatan serta metode yang digunakan (termasuk pisau analisis).
– Deskripsi/uraian mengenai prosedur yang dilakukan, meliputi:
Hasil dan Pembahasan
- Penentuan/penetapan parameter /variabel;
- Metode pengumpulan data (sampling method);
– Cantumkan rumusan matematisnya sehingga hasil numeriknya bisa dicek.
- Metode pengolahan dan analisis data.
– Jelaskan cukup rinci sehingga metode ini dapat diulangi (repeatability).
- Penampilan/pencantuman/tabulasi data hasil penelitian yang dilaksanakan sesuai dengan metodologi;
- Analisis dan evaluasi terhadap data tersebut sesuai dengan formula hasil kajian teoritis yang telah dilakukan;
- Diskusikan atau kupas hasil analisis dan evaluasi, terapkan metode komparasi, gunakan persamaan, grafik, gambar dan tabel agar lebih jelas;
- Berikan interpretasi terhadap hasil analisis dan bahasan untuk memperoleh jawaban, nilai tambah, dan kemanfaatan terkait dengen permasalahan dan tujuan penelitian.
- Merupakan hasil analisis fenomena di wilayah penelitian yang relevan dengan tema sentral kajian, hasil yang diperoleh dapat berupa deskriptif naratif, angka-angka, gambar/tabel, dan suatu alat.
- Penulisan runut diawali dari pemeriksaan data (verifikasi dan/atau validasi), mengulas struktur dan hubungan antar kelompok, analisisnya, interpretasi hasil berdasar teori dan tidak bergeser dari alur yang telah ditetapkan oleh hipotesis.
- Hasil analisis berbentuk interpretasi (jika kualitatif ); statistik atau tabulasi epsilon (jika kuantitatif ).
- Hasil harus menjawab permasalahan dan tujuan penelitian. Berisi tentang penjelasan perbandingan hasil dengan hal lain yang memiliki kaitan maupun bagian dari suatu keragaman masalah yang telah dipublikasikan oleh orang lain, atau hasil dari penelitian sebelumnya jika merupakan rangkaian dari suatu kegiatan penelitian.
- Pembahasan ditulis dengan ringkas dan fokus kepada interpretasi dari hasil yang diperoleh, bukan pengulangan dari bagian hasil.
- Acuan pustaka dimunculkan bila harus membandingkan hasil atau pembahasan dengan publikasi sebelumnya.
- Hindari penyajian ilustrasi berwarna, kecuali jika warna mengandung arti dan keterangan ilustrasi memakai huruf yang jelas terbaca serta notasi yang lazim dan konsisten memakai notasi satuan.
- Ilustrasi : merupakan rangkuman dari hasil aktivitas/kegiatan penelitian yang dapat berupa tabel gambar, foto, dan sebagainya.
- Tabel dan gambar : harus memiliki judul dan diikuti detail eksperimen dalam “legend” yang harus dapat dimengerti tanpa harus membaca manuskrip.
- Pemakaian citra : harus disebutkan tahun dan sumber produknya, gambar dari acuan harus disebutkan sumbernya.
- Garis pada grafik: harus jelas terlihat berbeda satu dengan yang lain bila lebih dari satu kurva.
- Foto : tekstur yang jelas, kontras dapat menyajikan informasi selengkapnya. (300 dpi)
Kesimpulan
- Merupakan bagian akhir suatu tulisan ilmiah, diperoleh dari hasil analisis dan pembahasan atau hasil uji hipotesis tentang fenomena yang diteliti, bukan tulisan ulang dari pembahasan , bukan ringkasan.
- Disampaikan secara singkat dalam bentuk kalimat utuh atau dalam bentuk penyampaian butir-butir kesimpulan secara berurutan.
- Kesimpulan khusus berasal dari analisis, sedangkan kesimpulan umum adalah hasil generalisasi atau keterkaitan dengan fenomena serupa di wilayah lain yang diacu dari publikasi terdahulu.
- Harus menjawab pertanyaan dan permasalahan riset yang diungkapkan pada pendahuluan.
- Pada produk peta, disampaikan pada keterangan (bila memang ada pembahasan sebelumnya).
- Segitiga konsistensi yang penting untuk dipenuhi (masalah-tujuan-kesimpulan harus konsisten), sebagai upaya check dan recheck.
Dapat berisi rekomendasi akademik atau tindak lanjut nyata atas kesimpulan yang diperoleh.
Daftar Pustaka
- Disusun berdasarkan aturan masing-masing lembaga penerbit/publikasi ilmiah, ada perbedaan istilah + cara, namun arti sama, + mengacu standar international
- Alasan perbedaan cara penyusunan daftar pustaka oleh masing-masing lembaga penerbit/publikasi ilmiah : untuk mempermudah pencantuman, efisiensi ruangan tulisan dan efisiensi & kemudahan pada penelusuran kembali melalui berbagai cara.
- Yang dijadikan acuan (hanya yang diacu yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka), acuan dari hasil komunikasi langsung : tidak dimasukkan di daftar acuan.
- Kemutakhiran pustaka acuan dilihat dari tahun publikasi pustaka acuan : paling lama dalam kurun lima tahun terakhir, tergantung bidang.
- Semakin banyak daftar pustaka yang diacu dari jurnal ilmiah terakreditasi/terbaru/internasional, mutu tulisan semakin bagus.
- Terlalu banyak mengutip dari tulisan sendiri: kurang baik, kecuali untuk bahan orasi ilmiah (minimal 30%).
- Semakin banyak sumber acuan primer (dibandingkan misalnya dengan textbook), semakin tinggi bobot dan mutu suatu tulisan.
- Persentase jumlah sumber acuan primer: berjumlah paling sedikit sepuluh sumber acuan dalam tulisan.
- Format penulisan dengan indeks nama maupun angka/nomor dapat diterima tergantung kelaziman dan batasannya, disarankan: pemberian nomor indeks, berdampak pada efisiensi ruangan (halaman) dan kemudahan penelusuran tanpa harus terpaku pada urutan alfabetis.
- Pada produk peta, bila ada acuannya, harus dicantumkan pada lembar keterangan.
- Sistem penulisan Daftar Pustaka, disarankan merujuk kepada sistem, diantaranya:
– Modern Language Association (MLA);
– American Psychological Association (APA);
– The Chicago Manual of Style (CMS).
Referensi :
http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/materi_pertemuan/pra_raker/Pusbindiklat_LIPI_Kemenkes_Pedoman%20PenulisanKTI_Raker2013.pdf